Seringkali kita bertanya didalam hati adakah DIA ?
Jika benar ada maka saya cari DIA sampai ketemu !
Sebagai imaginasi sederhana cobalah anda tafsirkan ilustrasi berikut :
Andaikan saat ini anda beruntung diterima(lahir) bekerja pada sebuat perusahaan(Bumi), kemudian anda pasti diberikan beban tugas dan tanggung jawab pekerjaan.
Pada suatu waktu anda dipanggil masuk keruang atasan anda, kemudian atasan anda berkata
“Apakah tugas yang saya berikan kepada anda melalui sekretaris saya pada saat anda diterima bekerja waktu itu sudah selesai ?”
Apakah anda akan menjawab :
“Belum pak, wong saya sibuk mencari Bapak kemana-mana tapi tidak ketemu-ketemu "
"Baru sekarang saya ketemu jadi gimana dong ?.”
Lalu Boss anda berkata lagi :
“Buat apa anda pusing mencari saya ?”
“Waktu pertama kali anda hadir dan bekerja apakah tidak didampingi oleh staf saya ? ”
“Apakah anda sudah diberi tugas dan wewenang pekerjaan ?”
“Apakah anda tidak diberikan tempat kerja ?"
“Apakah gaji tidak dibayar ?”
“Kalau ada masalah kan ada wakil dan staf saya yang lain”
“Dan dalam peraturan perusahaan juga anda tahu bahwa, seluruh karyawan satu persatu-persatu atau dalam satu tim pasti akan saya panggil sesuai dengan keperluan saya dan perusaahaan ini termasuk anda”
“Sekarang anda sudah bertemu dengan Saya lantas ……?”
Apakah anda akan menjawab :
“Wow betapa besar, tampan dan gagahnya anda !”
Jadi buat apa kita perdebatkan wujud dan keberadaan dimana sang Boss berada karena kita semua tahu bahwa bukti keberadaan Boss kita adalah :
1. Ada Usahanya
2. Ada perusahaannya
3. Ada lokasi kerjanya
4. Ada gedungnya
5. Ada karyawannya
6. Ada ajudannya
7. Ada aturan main yang ditetapkan
8. Ada Gaji yang kita terima
Tinggal bagaimana agar tugas dan tanggung jawab pekerjaan dapat diselesaikan bahkan ditingkatkan mutunya sehingga perusahaan juga mampu memberikan kesejahteraan kepada karyawannya
-----------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar